5 Solusi Mengahadapi Masalah Dalam Bekerja - LOWONGAN KERJA SMK 2020 -->

    Social Items

5 Solusi Mengahadapi Masalah Dalam Bekerja
INFORMASI | KERJA Semua orang yang pernah menjadi karyawan di suatu perusahaan pasti setuju bahwa tak ada pekerjaan yang mulus tanpa masalah. Semua bidang pekerjaan pasti pernah mengalami berbagai macam problematika yang menghadang.

Ada beberapa hal yang sering menjadi masalah di tempat kerja, seperti kesulitan untuk menjalin kerjasama dengan atasan dan rekan kerja, beban pekerjaan yang terlalu berat dan tak sesuai dengan kapasitasnya. Bahkan, ada juga yang sampai bosan setengah mati di kantor karena tak ada pekerjaan yang perlu dilakukan.

Pada saat seperti itu, keinginan untuk kabur dari lingkungan yang tak menyenangkan pasti ada dan biasanya yang dilakukan adalah resign (mengundurkan diri) dan mencari pekerjaan baru alias pindah kantor. Namun, resign tidak selalu menjadi jalan keluar yang paling tepat untuk semua masalah di lingkungan pekerjaan.

Karena, tidak ada jaminan di tempat yang baru nanti pasti akan lebih baik. Bahkan, bisa jadi malah lebih buruk dari suasana kantor yang sebelumnya. Selain suasana kerja baru yang mungkin saja tak menyenangkan, kamu juga harus berjuang melawan rasa sesal karena salah mengambil keputusan.

Oleh karena itu, pertimbangkan baik-baik sebelum mengambil keputusan untuk resign, apakah masalah yang ada masih bisa diatasi atau tidak. Jangan sampai salah mengambil keputusan hanya karena emosi atau sekedar untuk lari dari masalah.

Masalah di tempat kerja dan solusi

Berikut ini merupakan beberapa masalah/keluhan yang sering memicu seseorang untuk resign, beserta solusi yang perlu dilakukan untuk mengatasinya:

1. Gaji kurang

  • Gaji kurang sering menjadi alasan karyawan untuk resign. Sebagai manusia normal, tentu sangat wajar bila menginginkan pendapatan atau gaji yang besar.
  • Apalagi, berbagai kebutuhan hidup dengan harga-harga yang mencekik saat ini, sangatlah wajar bila seseorang mengharapkan gaji yang lebih. Namun, apakah karena masalah itu kita langsung buru-buru memutuskan untuk resign? Tentunya tidak, kan. Kita tidak boleh buru-buru memutuskan untuk resign karena merasa gaji yang didapat tidak cukup besar.

Lalu, bagaimana solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah tersebut?

Solusi: Dalam menyikapi masalah gaji, sebaiknya yang dilakukan adalah survey dengan rekan-rekan kamu yang bekerja di perusahaan lain dengan jabatan yang sama. Bila kisaran gajinya masih sama, atau hanya beda-beda tipis, mungkin kamu tak harus menyalahkan soal gajimu yang kurang. Kamu mungkin perlu melakukan tindakan cost efficiency atau mulai mencari sumber penghasilan tambahan.

Bila memungkinkan, kamu bisa meminta kenaikan gaji kepada atasan.

Namun, bila setelah survey ke rekan-rekanmu di perusahaan lain ternyata range salary untuk posisimu saat ini berada di bawah gaji yang didapat teman-temanmu di perusahaan lain tersebut, jangan buru-buru gegabah menyalahkan kantor tempatmu bekerja saat ini. Pertimbangkan juga hal-hal lainnya di luar masalah gaji, seperti, lingkungan kerja yang mungkin saja lebih nyaman, tunjangan/fasilitas lain yang diberikan, kemungkinan untuk jenjang karir yang lebih baik, atau keuntungan-keuntungan lainnya yang mungkin saja tidak akan ditemui di tempat kerja yang gajinya lebih besar itu. Jadi, kita harus benar-benar cermat untuk menyikapi masalah ini.

2. Tidak ada Bonus

  • Selain soal gaji, masalah lain yang terkadang menjadi ganjalan bagi para pekerja adalah soal bonus bulanan.
  • Bonus bulanan atau tahunan biasanya diberikan oleh perusahaan-perusahaan tertentu yang mungkin ingin memberikan reward bagi karyawan sesuai dengan kinerjanya dan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini biasanya bukan merupakan tanggung jawab suatu perusahaan, kecuali dari awal sudah tercantum dalam surat perjanjian kerja.
  • Namun demikian, masih sering terdengar keluhan mengenai ketiadaan bonus, apalagi bila pada jaman sebelumnya pernah ada acara pemberian bonus.

Solusi: Tetaplah bekerja dan memberikan peforma yang terbaik dengan pertimbangan bahwa bila kinerja semakin baik, maka keuntungan yang didapat perusahaan akan semakin besar dan perusahaan bisa memberikan bonus kepada karyawan-karyawannya.

3. Tidak ada business trip ke luar negeri, tidak ada training untuk menambah skill, tidak ada company outing

  • Tidak ada business trip ke luar negeri, tidak ada training untuk menambah skill, tidak ada company outing adalah beberapa keluhan yang juga menjadi masalah di tempat kerja.
  • Hal itu bagi perusahaan yang sedari awal menjanjikannya atau pernah mengadakannya memang menjadi harapan tertentu bagi karyawan. Namun, bila ternyata setelah berjalan sekian tahun dan peluang untuk hal itu ternyata cukup kecil, maka harap bersabar dulu. Biasanya memang program demikian ditujukan bagi jabatan atau posisi tertentu dalam perusahaan. Kecuali untuk company outing, biasanya dilakukan beramai-ramai dan itu pun tergantung pada kondisi keuangan perusahaan.

Solusi: Daripada harus pusing karena ini, untuk menambah wawasan dan pengalaman bisa diperoleh dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan pekerjaan, atau mengikuti seminar-seminar.

Jika alasannya hanya karena ini, rasanya agak terburu-buru bila langsung mengambil keputusan untuk resign. Terlebih lagi, di jaman seperti sekarang ini dimana mencari pekerjaan sangatlah susah. Pertimbangkanlah baik-baik dan matang-matang sebelum kamu mengambil keputusan.

4. Atasan Galak/Otoriter

  • Atasan model begini berpotensi besar bikin kita tertekan batin. Atasan galak ditambah pula dengan sikapnya yang kurang menghargai pendapat bawahan dan menganggap bawahan selalu jadi pihak yang salah dalam setiap situasi, tentu akan membuat para karyawan dan bawahannya menjadi tidak betah.

Solusi: Perlu diketahui, si bos marah besar tentu ada sebabnya. Mari introspeksi diri dulu. Dari kejadian pertama kita diomelin, tentunya kita bisa menebak seperti apa karakter atasan kita tersebut. Hasil kerja seperti apa yang ia sukai dan yang tidak ia sukai.

Bila sudah tahu, berusahalah memberikan hasil kerja terbaik yang bisa anda lakukan. Lihat juga sisi positifnya, bos model begitu akan membuat kita tetap rendah hati dan menyadari bahwa kita masih harus banyak belajar untuk mencapai kesempurnaan.

Nah, kalo sudah berusaha sebaik mungkin, dan si bos masih suka marah-marah tidak jelas, sangatlah wajar bila pada akhirnya kamu mengambil keputusan untuk resign, karena meskipun kamu adalah bawahannya, kamu juga manusia yang tidak bisa diperlakukan seenaknya, kan?

5. Atasan Cuek/tidak perhatian

  • Dibanding bos galak, mungkin lebih baik bos yang cuek. Tetapi, sebagai bawahan, ada kalanya kita butuh untuk lebih diperhatikan oleh atasan. Apalagi, bila kita sudah berusaha semaksimal mungkin dengan prestasi kerja yang bagus dan gemilang.
  • Cukup banyak juga bos atau atasan yang terkesan tidak peduli dengan pencapaian yang telah diraih karyawannya. Sebaik apapun hasil kerja kita, si bos tetap tak peduli dan tak pernah memberikan reward apapun, bahkan untuk sekedar memuji.
  • Situasi kerja yang seperti itu tentu menimbulkan perasaan tidak nyaman. Lantas, apakah kita harus langsung resign bila mendapati suasana kerja yang demikian? Tunggu dulu, ada baiknya kita lebih bersabar dan tidak buru-buru untuk resign.

Solusi: Bila kita menghadapi suasana kerja yang seperti itu, sebaiknya kita kembali ke motivasi awal kita bekerja, bahwa kita bekerja bukanlah untuk mengesankan siapa-siapa.

Salam Info
joobscareer.blogspot.co.id

5 Solusi Mengahadapi Masalah Dalam Bekerja

Loading...
5 Solusi Mengahadapi Masalah Dalam Bekerja
INFORMASI | KERJA Semua orang yang pernah menjadi karyawan di suatu perusahaan pasti setuju bahwa tak ada pekerjaan yang mulus tanpa masalah. Semua bidang pekerjaan pasti pernah mengalami berbagai macam problematika yang menghadang.

Ada beberapa hal yang sering menjadi masalah di tempat kerja, seperti kesulitan untuk menjalin kerjasama dengan atasan dan rekan kerja, beban pekerjaan yang terlalu berat dan tak sesuai dengan kapasitasnya. Bahkan, ada juga yang sampai bosan setengah mati di kantor karena tak ada pekerjaan yang perlu dilakukan.

Pada saat seperti itu, keinginan untuk kabur dari lingkungan yang tak menyenangkan pasti ada dan biasanya yang dilakukan adalah resign (mengundurkan diri) dan mencari pekerjaan baru alias pindah kantor. Namun, resign tidak selalu menjadi jalan keluar yang paling tepat untuk semua masalah di lingkungan pekerjaan.

Karena, tidak ada jaminan di tempat yang baru nanti pasti akan lebih baik. Bahkan, bisa jadi malah lebih buruk dari suasana kantor yang sebelumnya. Selain suasana kerja baru yang mungkin saja tak menyenangkan, kamu juga harus berjuang melawan rasa sesal karena salah mengambil keputusan.

Oleh karena itu, pertimbangkan baik-baik sebelum mengambil keputusan untuk resign, apakah masalah yang ada masih bisa diatasi atau tidak. Jangan sampai salah mengambil keputusan hanya karena emosi atau sekedar untuk lari dari masalah.

Masalah di tempat kerja dan solusi

Berikut ini merupakan beberapa masalah/keluhan yang sering memicu seseorang untuk resign, beserta solusi yang perlu dilakukan untuk mengatasinya:

1. Gaji kurang

  • Gaji kurang sering menjadi alasan karyawan untuk resign. Sebagai manusia normal, tentu sangat wajar bila menginginkan pendapatan atau gaji yang besar.
  • Apalagi, berbagai kebutuhan hidup dengan harga-harga yang mencekik saat ini, sangatlah wajar bila seseorang mengharapkan gaji yang lebih. Namun, apakah karena masalah itu kita langsung buru-buru memutuskan untuk resign? Tentunya tidak, kan. Kita tidak boleh buru-buru memutuskan untuk resign karena merasa gaji yang didapat tidak cukup besar.

Lalu, bagaimana solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah tersebut?

Solusi: Dalam menyikapi masalah gaji, sebaiknya yang dilakukan adalah survey dengan rekan-rekan kamu yang bekerja di perusahaan lain dengan jabatan yang sama. Bila kisaran gajinya masih sama, atau hanya beda-beda tipis, mungkin kamu tak harus menyalahkan soal gajimu yang kurang. Kamu mungkin perlu melakukan tindakan cost efficiency atau mulai mencari sumber penghasilan tambahan.

Bila memungkinkan, kamu bisa meminta kenaikan gaji kepada atasan.

Namun, bila setelah survey ke rekan-rekanmu di perusahaan lain ternyata range salary untuk posisimu saat ini berada di bawah gaji yang didapat teman-temanmu di perusahaan lain tersebut, jangan buru-buru gegabah menyalahkan kantor tempatmu bekerja saat ini. Pertimbangkan juga hal-hal lainnya di luar masalah gaji, seperti, lingkungan kerja yang mungkin saja lebih nyaman, tunjangan/fasilitas lain yang diberikan, kemungkinan untuk jenjang karir yang lebih baik, atau keuntungan-keuntungan lainnya yang mungkin saja tidak akan ditemui di tempat kerja yang gajinya lebih besar itu. Jadi, kita harus benar-benar cermat untuk menyikapi masalah ini.

2. Tidak ada Bonus

  • Selain soal gaji, masalah lain yang terkadang menjadi ganjalan bagi para pekerja adalah soal bonus bulanan.
  • Bonus bulanan atau tahunan biasanya diberikan oleh perusahaan-perusahaan tertentu yang mungkin ingin memberikan reward bagi karyawan sesuai dengan kinerjanya dan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini biasanya bukan merupakan tanggung jawab suatu perusahaan, kecuali dari awal sudah tercantum dalam surat perjanjian kerja.
  • Namun demikian, masih sering terdengar keluhan mengenai ketiadaan bonus, apalagi bila pada jaman sebelumnya pernah ada acara pemberian bonus.

Solusi: Tetaplah bekerja dan memberikan peforma yang terbaik dengan pertimbangan bahwa bila kinerja semakin baik, maka keuntungan yang didapat perusahaan akan semakin besar dan perusahaan bisa memberikan bonus kepada karyawan-karyawannya.

3. Tidak ada business trip ke luar negeri, tidak ada training untuk menambah skill, tidak ada company outing

  • Tidak ada business trip ke luar negeri, tidak ada training untuk menambah skill, tidak ada company outing adalah beberapa keluhan yang juga menjadi masalah di tempat kerja.
  • Hal itu bagi perusahaan yang sedari awal menjanjikannya atau pernah mengadakannya memang menjadi harapan tertentu bagi karyawan. Namun, bila ternyata setelah berjalan sekian tahun dan peluang untuk hal itu ternyata cukup kecil, maka harap bersabar dulu. Biasanya memang program demikian ditujukan bagi jabatan atau posisi tertentu dalam perusahaan. Kecuali untuk company outing, biasanya dilakukan beramai-ramai dan itu pun tergantung pada kondisi keuangan perusahaan.

Solusi: Daripada harus pusing karena ini, untuk menambah wawasan dan pengalaman bisa diperoleh dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan pekerjaan, atau mengikuti seminar-seminar.

Jika alasannya hanya karena ini, rasanya agak terburu-buru bila langsung mengambil keputusan untuk resign. Terlebih lagi, di jaman seperti sekarang ini dimana mencari pekerjaan sangatlah susah. Pertimbangkanlah baik-baik dan matang-matang sebelum kamu mengambil keputusan.

4. Atasan Galak/Otoriter

  • Atasan model begini berpotensi besar bikin kita tertekan batin. Atasan galak ditambah pula dengan sikapnya yang kurang menghargai pendapat bawahan dan menganggap bawahan selalu jadi pihak yang salah dalam setiap situasi, tentu akan membuat para karyawan dan bawahannya menjadi tidak betah.

Solusi: Perlu diketahui, si bos marah besar tentu ada sebabnya. Mari introspeksi diri dulu. Dari kejadian pertama kita diomelin, tentunya kita bisa menebak seperti apa karakter atasan kita tersebut. Hasil kerja seperti apa yang ia sukai dan yang tidak ia sukai.

Bila sudah tahu, berusahalah memberikan hasil kerja terbaik yang bisa anda lakukan. Lihat juga sisi positifnya, bos model begitu akan membuat kita tetap rendah hati dan menyadari bahwa kita masih harus banyak belajar untuk mencapai kesempurnaan.

Nah, kalo sudah berusaha sebaik mungkin, dan si bos masih suka marah-marah tidak jelas, sangatlah wajar bila pada akhirnya kamu mengambil keputusan untuk resign, karena meskipun kamu adalah bawahannya, kamu juga manusia yang tidak bisa diperlakukan seenaknya, kan?

5. Atasan Cuek/tidak perhatian

  • Dibanding bos galak, mungkin lebih baik bos yang cuek. Tetapi, sebagai bawahan, ada kalanya kita butuh untuk lebih diperhatikan oleh atasan. Apalagi, bila kita sudah berusaha semaksimal mungkin dengan prestasi kerja yang bagus dan gemilang.
  • Cukup banyak juga bos atau atasan yang terkesan tidak peduli dengan pencapaian yang telah diraih karyawannya. Sebaik apapun hasil kerja kita, si bos tetap tak peduli dan tak pernah memberikan reward apapun, bahkan untuk sekedar memuji.
  • Situasi kerja yang seperti itu tentu menimbulkan perasaan tidak nyaman. Lantas, apakah kita harus langsung resign bila mendapati suasana kerja yang demikian? Tunggu dulu, ada baiknya kita lebih bersabar dan tidak buru-buru untuk resign.

Solusi: Bila kita menghadapi suasana kerja yang seperti itu, sebaiknya kita kembali ke motivasi awal kita bekerja, bahwa kita bekerja bukanlah untuk mengesankan siapa-siapa.

Salam Info
joobscareer.blogspot.co.id

Loading...
Loading...